5 Gitaris Terbaik Sepanjang Masa Versi Guitarworld – Baru-baru ini laman informasi sekalian majalah musik Guitarworld membikin sebuah survei tetang gitaris terbaik sepanjang masa. Pembaca Guitarworld akhirnya menempatkan Brian May di urutan teratas sebagai gitaris terbaik. Menyusul di bawahnya ada Jimi Hendrix, Jimmy Page, Eddie Van Halen, dan Eric Clapton.
Guitarworld sebelumnya memilih 170 nama gitaris dan mengkategorikan menjadi enam klasifikasi, ialah rock klasik, blues, heavy metal, shred, indie atau atlernatif. Dari enam klasifikasi hal yang demikian, Slot RTP para pembaca memilih 100 yang terbaik, dan dipinta untuk mengurutkannya dari 1 hingga 100.
Memang terlalu banyak, maka Mainmain.id akan memilih 5 teratas saja. Berikut 5 gitaris terbaik sepanjang masa hasil survei Guitarworld:
1. Brian May
Nama Brian May menduduki peringkat teratas dari genre rock klasik, malahan ada yang konsisten memilih gitaris Queen hal yang demikian dari genre lainnya. Brian menjadi pionir gitaris yang bisa dikenali hanya dengan satu nada saja. Memang khas bila mendengarkan alunan gitar dari nyanyian-nyanyian Queen.
Brian May bukan hanya berimbas dalam sejarah permainan gitar, namun banyak hal mendetail yang juga diberi pengaruh olehnya. Salah satunya produk gitar itu sendiri. Figur dan format gitarnya unik, serta mewujudkan popularitas tersendiri.
“Saya benar-benar tak bisa berkata-kata. Karena ini tak terduka. Saya terharu bahwa orang-orang mengevaluasi saya seperti itu. Secara teknis, saya malahan tak menyangka berada di atas peringkat survei hal yang demikian,” kata Brian May.
Brian May punya gitar yang terkenal bernama Red Special. slot terbaru Gitar yang dibuat oleh Brian dan ayahnya dengan material kayu meja makan, sebagian bagian elektronik dari tape recorder bekas, dan mengambil spare part motor untuk tremolo. Melainkan kini, Brian punya perusahaan serta merek gitar sendiri bernama Brian May Guitars (BMG).
2. Jimi Hendrix
Mungkin buah hati band era kini tak mengidolakan Hendrix. Karena mereka tak terkenal dengan nyanyian-lagunya. Melainkan mungkin bila mengamati Hendrix di urutan kedua, bukan karena terkenal nyanyian-lagunya, namun pengaruh terhadap perkembangan musik gitar itu sendiri.
Sebut saja Joe Satriani, Kirk Hammett, Richie Blackmore, yang mengidolakan Hendrix. Bahkan mereka mengikuti tone suara gitar milik gitaris kidal hal yang demikian. Berdialog soal tone suara, Hendrix memang juaranya.
Soal merek gitar, Hendrix tak pernah berpaling dari Fender. Sampai Fender membikin edisi khusus untuk menghormati Hendrix. Hendrix menerapkan gitar Fender right handed, namun dimainkan left handed, karena memang dirinya kidal. Gaya ini juga diadopsi oleh gitaris Indonesia, Moldyansyah Kusnadi atau yang akrab disapa Moldi Radja.
3. Jimmy Page
Jikalau tone suara telah menjadi milih Brian May dan Jimi Hendrix, maka soal riff gitar, Jimmy Page jagonya. Dengar saja nyanyian-nyanyian dari Led Zeppelin, maka akan tahu betapa kreatifnya seorang Jimmy Page mengulik nada.
Nyanyian “Black Dog” milik Led Zeppelin rasanya telah cukup bagi kita untuk memilih Page sebagai gitaris peringkat teratas. Page dianggap sebagai pionir “dirty sound” di era 70-an. Ketika dimana musik blues Agen Slot88 meraja lela dengan suara gitar bening.
Page juga menjadi orang paling berjasa melambungkan produk-produk dari Gibson. Melainkan di masa tuanya, justru Fender yang berhasil berkolaborasi dengan Page. Karena, di masa awal Led Zeppelin berdiri, Page menerapkan Fender.
4. Eddie Van Halen
Pada urutan keempat, bertengger gitaris yang dianggap punya teknik tinggi. Dialah orang yang mewujudkan teknik “Eruption” dan memainkan lead di tengah-tengah nyanyian. Kecepatan Eddie memainkan gitar, hingga kini masih mengundang decak kagum.
Ia mendirikan band Van Halen bersama saudaranya, Alex Van Halen yang bermain drum. Sampai kini band hal yang demikian masih eksis, meskipun telah berdiri sejak 1973. Dua anggota yang tak pernah tergantikan ialah Eddie dan Alex.
Kali ini di urutan kelima ada “Tuhan” musik blues. Ada cerita menarik di balik kesuksesan Eric Clapton di industri musik dunia. Pada Maret 1966, Eric yang berusia 21 tahun membikin studio onar ketika menancapkan Gibson Les Paul 1960 ke amplifier Marshall 2×62 buatan tahun 1962. Ketika itu, studio segera seperti meledak. Dan malahan salah satu penata musik mengatakan bahwa suara gitarnya tak bisa direkam.
Melainkan kenyataannya berbeda. Beberapa tahun berikutnya, Eric membikin gebrakan dengan menggabungkan tone suara sedikit rock dengan permainan blues miliknya. Alhasil, sebuah musik khas Eric meledak di pasaran. Bahkan dahulu, Eric sempat disebut-sebut sebagai orang yang memecah belah The Beatles. Karena dirinya lebih disukai oleh John Lennon, ketimbang George Harrison. Melainkan informasi hal yang demikian segera ditepis oleh Eric dengan bermain bersama George Harrison.
Melainkan justru bukan nyanyian blues yang menjadi hits di jagad musik, malahan nyanyian seperti “Tears in Heaven” dan “Wonderfull Tonight”. Sementara itu, Fender Stratocaster menjadi senjata Eric sejak dahulu hingga kini. (*)
Komentar Terbaru